Senin, 19 Desember 2011

sejarah hari ibu


Sejarah Hari Ibu - Sejarah Hari Ibu Indonesia - Hari Ibu 22 Desember - Hari Ibu 2011 - Ucapan Selamat Hari Ibu - Ucapan Selamat Hari Ibu Dalam Bahasa Inggris - Ucapan Hari Ibu 2011

" SELAMAT HARI IBU "

  Sekuntum melati, lambang kasih nan suci.
  Ibu Indonesia, pembina tunas bangsa.
  Berkorban sadar cita, tercapai dengan giat bekerja.
  Merdeka laksanakan bhakti pada Ibu Pertiwi


Itulah penggalan Hymne Hari Ibu, pasti sangat familiar bagi para pegawai negeri yang mengikuti Upacara Hari Ibu. Alasannya karena lagu itu selalu dinyanyikan di setiap upacara peringatan hari Ibu.

Sekuntum melati, lambang kasih nan suci. Ehm sangat indah bukan, melati yang harum mewangi sepanjang hari sebagai lambang kasih nan suci. Ya, lambang Hari Ibu adalah setangkai bunga melati dengan kuntumnya. Secara pasti tidak tahu sejarah kenapa melati dijadikan lambang Hari Ibu.

Lambang tersebut digunakan untuk menggambarkan 3 hal: Kasih sayang kodrati antara ibu dan anak; Kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak; Kesadaran wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa dan negara.

Padahal peringatan hari Ibu Indonesia sebenarnya dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda, bahwa betapa besar jasa para pejuang perempuan mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan untuk memperjuangkan kesatuan, persatuan dan kemerdekaan Indonesia. Hakekat Hari Ibu di Indonesia adalah nasionalisme kaum hawa Indonesia. Benih2nya saat persiapan kemerdekaan dan masa perang kemerdekaan.

Berbeda dengan sejarah ditetapkannya Hari Ibu, sekarang ini Hari Ibu oleh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa pejuang perempuan, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu dan istri maupun sebagai warga negara, warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional.
Itulah maksud dari embel-embel 'Indonesia' di judul postingan ini. Ada Hari Ibu dan Hari Ibu Indonesia hihi

Yah perayaan yang umum sekarang ini lebih pada penghargaan kepada kaum Ibu yang melahirkan kita, secara personal. Terlihat jelas dari status teman-teman di facebook, tweet di twitter ataupun YM. Di Blackberry Messenger juga tak kalah, semua pada mengganti pic profile dengan foto bersama ibu/mamanya masing-masing.
“Selamat Hari Ibu…”, “Aku Sayang Ibu…” itu beberapa kalimat yang paling banyak muncul hari ini.

Setahun lalu, ditanggal yang sama, saya juga menulis post dengan judul "Setiap Hari adalah Hari Ibu", bukan untuk mengecilkan peringatan Hari Ibu ini tapi bagi saya setiap hari adalah hari spesial untuk ibu, terlebih saya yang tidak setiap waktu bisa ketemu sama ibu karena dipisahkan jarak :)

Ingin tau bagaimana sebenarnya sejarah Hari Ibu di Indonesia?

Pimpinan perkumpulan kaum perempuan tergugah untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri saat Sumpah Pemuda dan Lagu Indonesia Raya dilantunkan pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda Indonesia. Pada saat itu sebagian besar perkumpulan perempuan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.

Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta. Salah satu keputusannya adalah di bentuknya satu organisasi bernama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).

Melalui PPPI terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk secara bersama-sama kaum laki-laki berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang maju.

Pada tahun 1929 PPPI berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Pada tahun 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres tersebut disamping berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia, juga menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa, yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari dan lebih tebal rasa kebangsaannya.

Pada tahun 1938 Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.
Tahun 1946 Badan ini menjadi Kongres Wanita Indonesia di singkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman. Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia.
Selanjutnya, dikukuhkan oleh Pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember 1959, yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember merupakan hari nasional dan bukan hari libur.

Pada kongres di Bandung tahun 1952 diusulkan dibuat sebuah monumen. Tahun berikutnya dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Balai Srikandi oleh Ibu Sukanto (Ketua Kongres Pertama). Kemudian diresmikan oleh Menteri Maria Ulfah (Menteri Perempuan Pertama yang diangkat tahun 1950) tahun 1956.
Akhirnya pada tahun 1983, Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen itu menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Jogjakarta.
Sejarah tersebut juga dimuat di situs kantor www.setneg.go.id

Sumber: http://www.hanggaady.com/

sosiologi


NAMA;    ANDI AZWAR
KELAS ;     C/PSI B
NIM     :   11181013



Soal
1.       Apa ,keuntungan bagi anda di selenggarkanya SEA GAMhES di kota palembang>........?
Bagi saya  sangat penting .karna seperti kita ketahui bahwa pesta olahraga terbesar  di asia tenggara ini sangat istimewa dimana saya dan masyarakat palembang merasa di utungkan dengan kehadiran sea games di palembang membuat saya dan masyarakat palembang dapat langsung datang tanpa mengeluarkan biaya besar .karna di adakan di kota sendiri  andaikan saja kalau palembang tidak terpilih. mungkin akan sulit bagi saya untuk bisa langsung menyaksikan berbagai cabang olahraga yang di perlombahkan.hal ini membuat saya untung karna saya bisa melihat langsung  attlet kebanggaan saya.

2.       Mengapa terjadi pebedaan dalam  perkembangan di kota palembang di bagian hilir dan hulu.....................?
Berikut ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan yang ada di palembang bagian hilir dan bagian hulu
Palembang bagian hilir
Palembang bagian hulu
1.       Sebagian besar masyarakat lebih banyak bermukim di sebelah bagian hilir

kurangnya masyarakat yang tinggal atau bermukim
2.       Pembangunan berupa perusahaan dan perkantoran lebih banyak berdiri di bagian hilir

Kurangnya kegiatan atau aktifitas masyarakat yang bersifat sebagai puat kegaiatan
3.       Pola dan gaya hidup masyarakat hilir   yang bersifat moderen
Pola dan gaya hidup maasyarakat yang bersifat tradisional hal ini bisa di lihat dari beberapa bangunan rumah masyarakat setempat.
4.       Di sebelah bagian hilir sarana dan perasana kesehatan jauh lebih baik serta ada banyak pusat perbelanjaan yang berdiri  seperti IP,PS,PTC dan masih banyak lagi .hal ini merrupakan salah satu penunjang dalam perkembangan yang ada di bagian hilir.
Kurangnya pembangunan pusat perbelanjaan dan berbaga sarna kesehatan yang mencukupi.

Macam-Macam Metode Pembelajaran



M
etode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Metode ceramah.
Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah.
Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), ada beberapa motode yang umum digunakan, diantaranya adalah :

a. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
b. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.

Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.
c. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1) tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa, 2) hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan, serta 3) di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.
d. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan banyak dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.
Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.
e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan.
Demonstrasi akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan selanjutnya dilakukan oleh siswa. Metoda ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang oleh siswa.
f. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.
Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan menyelesaikan tugas-tugasnya
Penyelenggaraan metoda tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut ini:
- Misalkan sebuah kelas dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam pelajaran pertama digunakan dalam bentuk kegiatan klasikal untuk menjelaskan secara umum tentang teori dan prinsip.
- Kemudian para siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk membahas pokok bahasan yang berbeda, selanjutnya dilakukan rotasi antar kelompok.
- Sementara para siswa mempelajari maupun mengerjakan tugas-tugas, guru berkeliling diantara para siswa, mendengar, menjelaskan teori, dan membimbing mereka untuk memecahkan problemanya.

- Dengan bantuan guru, para siswa memperoleh kebiasaan tentang bagaimana mencari informasi yang diperlukan, belajar sendiri dan berfikir sendiri.

Perhatian guru dapat diberikan lebih intensif kepada siswa yang sedang mengoperasikan alat-alat yang belum biasa digunakan.


SEJARAH BENTENG KUTO BESAK


Kota yang baik adalah kota yang memiliki kenangan tahapan pembangunan, dimana kota
bagaikan mahkluk hidup yang tumbuh dan berkembang, kemudian mati apabila tidak terpelihara.
Hal ini menyiratkan bahwa suatu kota pasti memiliki kawasan bersejarah (Wijarnaka, 2005).
Kawasan bersejarah merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat berbagai peninggalan
masa lampau dari terbentuknya suatu kota, baik berupa wujud fisik historis maupun berupa nilai
dan pola hidup masyarakatnya, serta kepercayaannya. Terbentuknya suatu kota pada dasarnya
dikarenakan oleh adanya aktivitas masyarakat yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
sebagai penunjang aktivitas tersebut.
Setelah terbentuknya suatu kota, kemudian terjadinya perkembangan kota, dimana salah
satu aktivitas masyarakat yang mempengaruhinya yaitu aktivitas perdagangan. Aktivitas
masyarakat pada sektor perdagangan berdampak pada perkembangan perekonomian kota yang
membawa pengaruh perkembangan kota tersebut menjadi pusat kota perdagangan. Dengan kondisi
perekonomian tersebut secara langsung berdampak pada perkembangan permukiman menjadi
kawasan perkotaan. Hal ini terjadi pula pada Kota Palembang yang berkembang menjadi kawasan
perkotaan karena aktivitas perekonomian bergantung pada sektor perdagangan, selain itu Kota
Palembang didukung dengan adanya pelabuhan sebagai pusat aktivitas .
Perkembangan Kota Palembang menjadi kawasan perkotaan tidak terlepas dari sejarah
perkembangannya sebagai kota pelabuhan yang berada di bagian Ilir Sungai Musi. Pada abad ke-17
keberadaan pelabuhan berkembang pesat karena didukung oleh adanya Sungai Musi sebagai jalur
perdagangan penghubung jaringan pusat-pusat perniagaan Indonesia barat dengan jaringan
perdagangan Asia. Sejarah perkembangan Kota Palembang sebagai penghubung
perdagangan antar negara menyebabkan Kota Palembang mengalami perkembangan perekonomian
yang sangat pesat, selain itu diikuti dengan perkembangan fisik kota meliputi penggunaan lahan,
prasarana kawasan, bangunan, dan corak budaya yang memperlihatkan karakter Kota Palembang
pada masa tersebut.
Perkembangan Kota Palembang sebagai kota perdagangan dimulai pada masa Sriwijaya
(682-1365), Kesultanan Palembang Darussalam (1643-1821) dilanjutkan masa kolonialisme
penjajahan Belanda (1821-1945) dan sampai sekarang masa setelah Indonesia merdeka (1945-
sekarang. Salah satu kawasan yang memiliki peninggalan bersejarah berupa
2 bangunan, prasarana fisik dan benda bersejarah lainnya, dimana dapat dilihat pada bangunannya
memiliki corak arsitektur Jawa pada Kesultanan Palembang Darussalam, arsitektur Eropa oleh
Belanda, dan arsitektur Cina yaitu berada di Kawasan Benteng Kuto Besak.
Awal mula terbentuknya Kawasan Benteng Kuto Besak dimulai pada masa Kesultanan
Palembang Darussalam, dimana kawasan tersebut berfungsi sebagai pemerintahan dan merupakan
keraton Kesultanan Palembang yang tatanan bangunannya seperti keraton di Jawa, namun arah
keraton ke sebelah selatan karena dipengaruhi kepercayaan Cina. Kemudian Kesultanan Palembang
Darussalam runtuh karena dikalahkan penjajah sehingga kawasan tersebut diambil alih oleh
Belanda. Walaupun fungsi kawasan masih digunakan sebagai pemerintahan dan pertahanan dari
perlawanan rakyat Palembang dan penjajah asing lainnya, namun sebagian besar bangunan di
dalam kawasan dihancurkan dan dibangun bangunan serta prasarana penunjang untuk kepentingan
Belanda. Akan tetapi, adapula yang dilakukan penambahan ornamen dan pemugaran bangunan.
Setelah masa kolonialisme penjajahan Belanda berakhir, kawasan Benteng Kuto Besak pada masa
kemerdekaan sampai sekarang digunakan sebagai pemerintahan Kota Palembang dan kawasan
militer, dimana menempati bangunan bersejarah seperti kantor Ledeng digunakan sebagai Kantor
Walikota dan Benteng Kuto Besak digunakan KODAM II Sriwijaya. Selain itu, kawasan ini
difungsikan sebagai tempat wisata, perdagangan dan jasa, serta prasarana penunjang lainnya seperti
masjid dan rumah sakit.
Terjadinya perubahan pola struktur ruang kawasan yang diikuti dengan perubahan
pemanfaatan bangunan dari tiap zaman sehingga membentuk karakteristik khas kawasan. Dengan
adanya karakteristik khas tersebut dan letaknya yang strategis, maka pemerintah Kota Palembang
menetapkan kawasan ini menjadi kawasan wisata berdasarkan keputusan Walikota Palembang No.
782 Tahun 2004 dan pada tahun 2008 menggalakkan “Visit Musi 2008”, dimana salah satu obyek
wisata yang dijadikan tujuan wisata yaitu berada di kawasan Benteng Kuto Besak atau yang sering
disingkat dengan “BKB”. Hal ini juga tertuang pada RTRW Tahun 2004 dan RDTRK Pusat Kota
Tahun 2005 yang menyatakan bahwa kawasan Benteng Kuto Besak merupakan kawasan
konservasi atau kawasan cagar budaya yang dimanfaatkan sebagai kawasan wisata.
Walaupun pemanfaatan kawasan digunakan untuk kawasan pusat pemerintah dan militer
yang berfungsi sebagai pelayanan publik, namun aktivitas masyarakat didalamnya dapat
menghilangkan ciri khas bangunan atau berkurangnya nilai sejarah dilihat dari aspek pelestarian
karena adanya penambahan maupun perubahan salah satu sisi bangunan. Selain itu, pemanfaatan
kawasan tersebut kurang memiliki daya tarik sehingga pengunjung kurang menikmati suasana
kawasan peninggalan bersejarah tersebut. Ditambah pula, adanya desakan pertumbuhan
perekonomian kota Palembang sebagai kawasan perkotaan modern mengakibatkan bergesernya
nilai bangunan sejarah beserta prasarana fisik di kawasan tersebut. Hal ini dikarenakan pada
3 umumnya, kelestarian bangunan kuno terancam hilang dan rusak karena berada di lokasi yang
cukup strategis sehingga terkadang nilai ekonomis-komersial mengalahkan nilai-nilai lain yang
dimilikinya (Antariksa, 2007). Apalagi Kota Palembang belum memiliki peraturan daerah tentang
perlindungan benda-benda kuno bersejarah sebagai benda cagar budaya (Kompas, 21 Juni 2007).
Berdasarkan hasil wawancara terhadap pemerintah bahwa upaya pelestarian kawasan BKB
yang dilakukan pemerintah Kota Palembang hanya sebatas menjadikan kawasan tersebut sebagai
wisata dengan pembuatan plasa BKB, sitting group, dan dermaga kapal, dimana kawasan tersebut
ditujukan untuk wisata sungai atau air. Akan tetapi, tindak lanjut pelestarian terhadap peninggalan
bersejarah yang dapat dijadikan sebagai aset wisata berupa bangunan, prasarana fisik, dan
lingkungan kawasan masih belum dapat terlaksana dengan baik, mengingat kawasan tersebut
merupakan kawasan cagar budaya yang memiliki berbagai peninggalan bersejarah masa lampau
dan memiliki karakterisitik khas kawasan.
Selain itu, berdasarkan hasil observasi lapangan dan hasil kuesioner kepada masyarakat
dapat diketahui bahwa aktivitas wisata yang ada dikawasan tersebut kurang begitu berkembang
hanya digunakan sebagai tempat berkumpul, berkunjung ke museum, tempat diadakan pertunjukan
acara pada waktu-waktu tertentu saja, festival musik, festival seni dan budaya, dan bazzar.
Kebanyakan pengunjung hanya berkunjung ke museum dan melintasi kawasan BKB menuju ke
Dermaga Sungai Musi atau ke plaza BKB karena akses masuk hanya dapat dilewati dari kawasan
BKB dan berkunjung ke tempat wisata lainnya yang lebih menarik. Hal ini dikarenakan atraksi
berupa bangunan kuno yang bernilai historis kurang terawat, tidak memiliki aktivitas wisata yang
menarik dan kurangnya fasilitas pendukung. Walaupun kegiatan berwisata di kawasan BKB
didukung dengan aktivitas perdagangan, seperti PKL, restoran dan warung makan, tetapi kurang
tertata dan belum lengkap seperti belum adanya penjualan souvenir khas Palembang.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan pelestarian agar dapat melindungi
peninggalan bersejarah berupa bangunan, prasarana fisik, benda fisik lainnya sebagai aset wisata
sehingga identitas kota yang khas tidak hilang akibat perkembangan kota ke arah modern di
Kawasan Benteng Kuto Besak. Oleh karena itu, penelitian mengenai Kajian Pelestarian Kawasan
Benteng Kuto Besak Palembang Sebagai Aset Wisata perlu dilakukan sehingga dapat diketahui
upaya pelestarian yang sesuai diterapkan pada Kawasan Benteng Kuto Besak sebagai kawasan
benda cagar budaya yang bermanfaat ekonomi dengan tetap mempertahankan identitas kawasan
untuk mendukung kawasan menjadi tujuan wisata.